#Babymoon Part 01 : Snorkeling Saat Hamil di Karimunjawa? Why Not?

October 11, 2017

Tugu Karimunjawa @Bukit Love

Babymoon? Emang lagi hamil ya?

Mungkin itu pertanyaan sebagian temen-temen pembaca. Selain memang jarang nyerita di sosial media tentang kehamilan, juga kata orang tua jaman dulu “pamali” kalo ngumbar-ngumbar, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Memang bener sih, selama kandungan belum kuat ditambah komitmen bersama suami yang tidak mau mengumbar dulu berita bahagia ini, kami memilih menyimpannya sampai dirasa waktunya tepat atau menjelang persalinan. Selama ini yang tau hanya keluarga dan teman dekat saja, kalopun ada yang tau di luar itu, biarlah mereka tau dengan sendirinya tanpa kami bercerita kepada mereka ;).

Jauh-jauh hari sudah direncanakan bakalan ke Karimunjawa pada lebaran 2017 ini. Tapi agak galau karena lagi hamil. Wajar lah berbagai pikiran negatif muncul di kepala, takut ini lah takut itu lah. Waktu itu usia kehamilan masih sekitar 6 bulan. Tapi, dipikir-pikir, kalo gak sekarang kapan lagi. Keburu ngelahirin, punya anak, dan waktu liburan agak terbatas :D (karena kami berencana mengajak anak traveling jauh kalo dia udah agak besar).

Hari terakhir puasa Ramadhan 1438 H atau tepatnya tanggal 24 Juni 2017, kami mudik ke Jepara dengan pesawat. Mudik kali ini gak terlalu banyak baju yang dibawa, berkaca dari mudik-mudik yang lalu: Kebanyakan baju yang dibawa gak kepakai! :D Karena lebih enak pake daster yang ada di rumah.

Eh ternyata buat baju lebaran sudah disediain sama mamah mertua biar seragaman katanya. Dresscode tahun ini bertema hitam kuning.

Foto Keluarga Jepara

Tanggal 27 Juni 2017 atau H+3 lebaran, kami berlibur ke Karimunjawa! Yeeaaayyy!
Kami tidak hanya berdua, tapi bersama saudara kami yang lain, jadinya seru!
Drama pun dimulai, pertama masalah perburuan tiket. Kami berencana naik kapal lambat Siginjai dengan jadwal keberangkatan pukul 06.00 WIB demi keselamatan debay :D. Adik ipar sudah mengantri dari jam 4 subuh di loket penjualan. Baru beberapa baris antrian, ternyata tiket dinyatakan sudah habis. Disinyalir sudah di-booking oleh Travel Agent atau calo-calo tiket (maklum musim libur lebaran). Jam setengah 6 pagi rombongan sisa bergegas menuju Pelabuhan Kartini yang hanya sekitar 5 menit dari rumah. Sampai di sana, kami pun kecewa ternyata tiket Siginjai habis. Akhirnya kami memutuskan untuk naik kapal Express Bahari keberangkatan pukul 09.00 WIB. Kami mendapat kabar bahwa tiketnya pun telah habis :(. Agak hopeless sih, kalo sampai gak jadi ke Karimunjawa bakalan sedih banget. Tapi masih ada harapan sih untuk keberangkatan besok hari kalo mau. Tapi, kami terus berusaha dapetin tiket hari itu juga. Beberapa calon penumpang yang kehabisan tiket pun akhirnya sedikit protes sama Dishub yang ada di sana. Akhirnya, mereka membuka jadwal penyebrangan tambahan pada sore hari. Alhamdulillah, kami mendapatkan tiket Express Bahari keberangkatan pukul 16.00 WIB. Harga tiketnya Rp150.000. Rezeki debaaayyy :D.

Di atas Express Bahari otw Karimunjawa

Akhirnya sampai dengan selamat di Pelabuhan Karimunjawa! Alhamdulillah tidak ada drama selama di kapal soalnya penyebrangan sore dan ombak notabene tidak besar. Adem ayem. Kami pun disambut senja yang indah di Karimunjawa.

Senja di Pelabuhan Karimunjawa (No filter)

Kami langsung disambut oleh keluarga yang tinggal di sana (karena keluarga mamah mertua sebagian besar di sana, jadi kami tidak khawatir mau nginep di mana). Malam pertama di Karimunjawa pun diawali dengan makan malam bersama dengan suguhan ikan tongkol bakar sambal kecap yang enyaaaak banget dan fresh! Entah kenapa rasa ikan tongkol di sini beda sama yang ada di pasaran. Mungkin karena masih segar dan tanpa proses pengasinan lagi. Ikannya juga besar. Ah pokoknya enak! (gak sempet foto ikannya).

Selama di Karimunjawa, kami menginap di rumah saudara kami yang lain. Kalo kalian berkesempatan ke sana dan menemukan Salma Dive Shop, nah itu tempatnya :D. Malam itu, kami hanya berjalan-jalan ke Alun-alun Karimunjawa. Di sana, pengunjung dapat menikmati berbagai makanan laut yang disediakan. Yang menarik perhatian yakni Ikan Kakak Tua. Jujur, pertama kali liat ikan bersisik biru kehijauan. Terlalu lucu untuk dimakan. Katanya rasanya enak. Di area alun-alun juga pengunjung dapat membeli berbagai souvenir sebagai oleh-oleh.

Keesokan harinya, tanggal 28 Agustus 2017, kami berencana jalan-jalan ke Hutan Mangrove Karimunjawa. Jaraknya hanya sekitar 20-30 menit dari rumah tempat kami menginap dengan berkonvoi naik motor menyusuri pinggiran pantai Karimunjawa yang indah. Nama aslinya Tracking Mangrove – Taman Nasional Karimunjawa. Tiket masuknya gratis untuk warga asli Karimunjawa, sedangkan untuk warga luar dikenakan biaya Rp10.000.

@Hutan Mangrove Karimunjawa

@Hutan Mangrove Karimunjawa

Tempatnya sepi karena gak banyak yang datang. Suasananya sama saja seperti mangrove di tempat lainnya. Beberapa spesies flora dan fauna yang ditampilkan pada papan informasi juga tidak kami temukan (entah gak ngeuh yaa). Akhirnya kami hanya berjalan-jalan ditemani nyamuk yang banyak :D dan menemukan bangunan kayu bertingkat (tower kayu). Kami ngadem sejenak di sana karena lumayan panas suasana di Hutan Mangrove. Dari ketinggian, kita bisa menikmati pemandangan Hutan Mangrove, gunung, dan laut yang indah.

Tower Kayu Hutan Mangrove Karimunjawa

Di atas Tower Kayu Hutan Mangrove Karimunjawa

Pemandangan Hutan Mangrove dan Laut dari Atas Tower Kayu

@Hutan Mangrove Karimunjawa

@Hutan Mangrove Karimunjawa

Dari Hutan Mangrove, kami bergegas ke tempat lainnya. Berkonvoi ke arah Bandara Dewadaru Karimunjawa dan melewati perkampungan Bugis yang khas dengan rumah panggungnya, sampailah kami di Asari Timo Beach. Tempatnya sepi karena memang di sini dikhususkan untuk pengunjung bungalow atau guesthouse yang ada di sana bernama Asari Timo Bungalows. Di sana kami hanya menikmati pantai di bawah pohon rindang dengan angin sepoi-sepoinya. Kadang hal sederhana seperti ini diperlukan untuk menyegarkan pikiran dari hiruk-pikuk kota yang menjemukkan.

Asari Timo Beach

Suasana Asari Timo Bungalows

Suasana Asari Timo Bungalows

Asari Timo Beach


Rumah Panggung Bugis @Asari Timo Bungalows

Hari sudah siang dan perut kami mulai lapar. Akhirnya kami pulang ke rumah untuk makan siang. Setelah beristirahat sejenak, sore hari kami bergegas menyusuri pantai lagi. Kali ini Pantai Ujung Gelam-lah yang kami kunjungi untuk menikmati sunset. Suasana pantai cukup ramai, ada yang sekedar bersantai, ada pula yang menikmati banana boat bersama rekan-rekannya. Yang berjualan di sekitar pantai pun lumayan banyak, tapi tertata rapi. Pasirnya putih dan lumayan bersih.

Pantai Ujung Gelam di Sore Hari

Batu-batu di Pantai Ujung Gelam

Batu-batu di Pantai Ujung Gelam

Matahari sore cukup menyengat kala itu. Kami memutuskan menuju Pantai Batu Topeng. Untuk menuju ke sana, kami hanya berjalan menyusuri pinggir pantai berpasir putih sekitar 10 menit. Di sini tempatnya lebih sepi. Saya memilih menikmati kelapa hijau sambil bersantai menunggu sunset.

Pantai Batu Topeng

Kelakuan Suami di Pantai Batu Topeng :D

With Baby at Pantai Batu Topeng

Pantai Batu Topeng

Pantai Batu Topeng

Sunset di Pantai Batu Topeng

29 Juli 2017.
Nah, sekarang saatnya yang ditunggu-tunggu! SNORKELING!
Awalnya gak ada niatan untuk ikut nyemplung ke laut. Tapi suami yang menyugesti buat nyobain dulu. Secara anaknya takut ikan dan nyemplung di laut luas itu rasanya parno aja. Takut ada ikan gede tiba-tiba nyamperin :D. Belum lagi dalam kondisi hamil begini. Eh tapi dipikir-pikir lagi renang kan bagus untuk ibu hamil. Ok, akhirnya aku setuju asal dipandu dan gak mau jauh-jauh dari suami (takut kebawa arus :D). Spot snorkeling pertama yaitu beberapa ratus meter dari Pulau Menjangan Kecil. Untuk menuju ke sana, kami menyewa perahu seharga Rp800.000 all in (isinya sekitar 12-15 orang) dari pelabuhan Karimunjawa.

Area Snorkeling di sekitar Pulau Menjangan Kecil

Snorkeling di sekitar Pulau Menjangan Kecil 

Pemandangan bawah laut yang sangat indah dan bening @Sekitar Pulau Menjangan Kecil

Ikan belang-belangnya banyak banget @Sekitar Pulau Menjangan Kecil

Nah, bener kan, baru aja nyemplung beberapa detik udah teriak-teriak gak jelas gara-gara liat ikan cilik-cilik banyak banget di depan mata. Belum lagi air laut yang masuk terus ke mulut dan hidung. Awal-awal belum terbiasa pakai alat snorkeling dan nafas cuma dari mulut. Lama-lama akhirnya bisa enjoy juga renang ala-ala dan snorkeling liat ikan-ikan belang. Surprise banget, ternyata aku bisa menghalau rasa takut sama ikan-ikan itu :D. Mungkin ini bawaan debay hihi. Gak percaya dalam keadaan hamil 6 bulan bisa snorkeling! Dan, yang bikin takjub lagi, laut Karimunjawa itu indah banget yaa! Bening! Gak kalah sama laut-laut di Indonesia timur yang katanya bening banget (belum berkesempatan ke sana :( dan pengen banget!) padahal masih di daerah Jawa. Masya Allah sekali pokoknya.

Snorkeling @Sekitar Pulau Menjangan Kecil

Selesai snorkeling di spot pertama, perahu berlayar menuju Pulau Gleyang. Dari kejauhan udah keliatan pantai beningnya. Setelah perahu mendekat, beneran bening pantainya dan lumayan dangkal untuk berenang. Amazed banget sama pemandangan gratis ini :D.

Pulau Gleyang @Karimunjawa

Beningnya Pantai Pulau Gleyang

@Pulau Gleyang

Babymoon @Pulau Gleyang

Rela kulit tambah hitam :D @Pulau Gleyang

Di pulau ini, banyak wisatawan yang beristirahat sambil santap siang. Jika berjalan ke area dalam pulau, banyak pula yang membakar ikan. Eh ketemu lagi sama si Ikan Kakak Tua biru kehijauan yang lucu lagi dibakar. Setelah asik main-main di pantai, beberapa saat kemudian ikan bakar pun dihidangkan dan siap untuk disantap bersama-sama. Rasanya nikmaaaat banget makan bareng di pinggir pantai sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan pemandangan pantai bening. Kapan lagi coba bisa kayak gini? :D

Bakar ikan @Pulau Gleyang

Pulau Gleyang @Karimunjawa

Santai (memang) di Pantai @Pulau Gleyang

Sudah kenyang makan, kenyang santai-santai, kami memutuskan bergegas pulang. Tapi, beberapa ratus meter sebelum dermaga pelabuhan, kami ber-snorkeling ria lagi! Kali ini aku sudah lebih berani dan gak panik nyemplung.

Snorkeling di spot dekat pelabuhan Karimunjawa

Hari sudah mulai sore ketika kami tiba di dermaga Pelabuhan Karimunjawa. Wajah lelah dan badan ringsek seolah terbayar dengan pengalaman amazing ini! Rasa-rasanya kalo diajak ke Karimunjawa lagi gak akan disia-siakan untuk meng-explore tempat lainnya.

Besoknya, tanggal 30 Juli 2017 merupakan hari terakhir kami di Karimunjawa. Pagi hari, aku dan suami buru-buru ke Bukit Love. Sampai di sana, tempat masih sepi karena kepagian dan cahaya matahari belum muncul. Aku hanya berfoto di area sangkar burung dan tugu bertuliskan “KARIMUNJAWA”.

Sarang Burung di Bukit Love Karimunjawa

Sarang Burung di Bukit Love Karimunjawa

Sarang Burung di Bukit Love Karimunjawa

Di atas Bukit Love (Debay kok seneng banget jalan-jalan sih?:D)

Tugu Karimunjawa di Bukit Love

Dari sana, kami bergegas ke rumah orang tua angkat dari mamah mertua yang pagi tersebut meninggal dunia. Aku dan suami pun menyaksikan langsung proses pemakamannya. Walaupun trip kali ini diakhiri kabar tak menyenangkan, namun libur lebaran di Karimunjawa tetap berkesan. Siang harinya, kami bersiap-siap pulang ke Jepara naik Express Bahari keberangkatan pukul 14.00 WIB. Berbeda dengan saat berangkat, perjalanan pulang kami dengan Express Bahari ini penuh drama. Ombak besar mengguncang-guncangkan kapal dan kami cukup pusing berada di dalamnya :D. Aku pun sampai mencari tempat duduk kosong dekat AC untuk mengurangi rasa mual akibat guncangan tersebut. Akhirnya, pada pukul 16.00 WIB kami tiba di Pelabuhan Kartini di Jepara. Alhamdulillah, walaupun ada beberapa kendala, kami pun selamat sampai di rumah. Pokoknya liburan kali ini menyenangkan! Thanks to debay yang sangat mendukung Bunda-nya buat jalan-jalan (mungkin nanti bakalan jadi “Debay the Explorer” nyaingin Dora :D). Sehat-sehat ya dek, jangan kapok diajak jalan-jalan sama Bunda <3. See you di liburan berikutnya!

Oia, ada sedikit tips nih buat ibu hamil yang ingin traveling tapi khawatir akan kondisi kandungannya. Tips ini ala-ala berdasarkan pengalaman pribadi aja :D.

1. Konsultasikan ke dokter beberapa hari sebelum berangkat! Itu penting banget! Dan jangan lupa
minta obat penguat (kalo sering mual, bisa ditambah obat mual juga) untuk diminum selama liburan. Buat surat dokternya juga yaa untuk ditunjukkan ke pihak maskapai penerbangan atau kereta api ;).
2. Sediakan korset khusus ibu hamil untuk menyangga perut bagian bawah (emang akunya yang bandel sih, kadang dilepas-lepas karena kurang nyaman dan sesek hehe).
3. Jangan bawa barang terlalu berat. Titipin di tas suami aja yaa :D.
4. Jangan pecicilan, jalan pelan-pelan aja. Kalo udah capek usahakan istirahat sejenak atau duduk santai dulu.
5. Jangan lupa bawa air mineral kemana-mana, walaupun akibatnya jadi sering pipis :D (tapi gak boleh ditahan yaa, gak baik buat debay-nya).
6. Sering elus-elus perut, ngobrol sama debay supaya kuat (untuk menyugesti sebenarnya).
7. Ingat, kamu hanya hamil, bukan sakit, jadi enjoy your holiday! ;)

Semoga tips-nya bermanfaat yaa :D.

#Babymoon
#JuwitaBabymoon
#JuwitaShesarKarimunjawaTrip




You Might Also Like

2 comments

  1. Terimakasih sudah berbagi pengalaman...saya juga lagy hamil dan pengen jalan ke karimun dan snorkeling......jadi nggak sabar semoga keinginan saya segera terwujud......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah skrg pasti udah melahirkan ya? Jadi snorkeling ga tahun lalu? :)

      Delete