Tsuku-tsuku... Sushi!

November 22, 2016

Bunyinya nyaring, barengan, agak berisik tapi kayaknya nyenengin dengerin suara itu di daerah hijau. Namanya... Tsuku-tsuku Boshi! Pertama kali tau ada Tsuku-tsuku Boshi itu di salah satu komik Jepang, judulnya Yotsuba! (hasil dicekokin komik sama suami :D). Yotsuba is my current fav comic, udah lama tamat sejak beberapa bulan lalu dan masih nunggu kelanjutannya yang entah kapan keluarnya. Well, Tsuku-tsuku Boshi itu sebenarnya cuma serangga kecil yang suka ada di pohon. Kalo di komiknya Yotsuba sih dikatakan serangga ini adanya di musim panas. Liat di YouTube, Tsuku-tsuku Boshi ini kayak capung dengan sayap transparannya loh! Nah, suara nyaring Tsuku-tsuku Boshi ini mirip suara akibat antusiasme berlebihan aku ketika dapat hadiah atau ngeliat makanan enak dengan bentuk lucu! Kira-kira kayak gini, "Aaaaaaaaaakkkkk basoooo! Aaaaaakkkkk mie kocok! Aaaaaaaakkk lumpia basah! Aaaaaakkkk cireng isi! Enyaaaaaaakkk!" dengan nada melengking memekakkan telingan siapa saja yang berada di dekat aku (oke, agak lebay sih memang, tapi kata temen-temen suara aku itu melengking :D).

Here was my yesterday excitement.

Jadi, ceritanya Oktober lalu aku dapet kado ulang tahun dari suami. Iya, dari suamiku yang gak ada romantis-romantisnya itu :D. Padahal aku udah bilang gak usah dikasih kado. Eh tapi dikasih juga. Mungkin dia gak tega liat muka memelas aku :p. Kadonya bukan berbentuk barang yang sudah mainstream diberikan oleh seseorang kepada yang terkasihnya. Tapi, hadiahnya adalaaaahh... Aku dapat KUPON! Kuponnya juga unik soalnya handmade alias terbuat dari kertas biasa yang dia potong terus digambar sendiri pake pulpen. Gambarnya juga jauh dari kata sempurna hahaha ketauan banget bikinnya dadakan. Nah, di kupon itu tertera tiga buah hadiah (kenapa cuma tiga??? Me want moreeeee :D), salah satunya adalah thing I love the most: a.k.a kulineran (dua hadiah lainnya gak akan dikasih tau dulu, tunggu tanggal mainnya aja yaa guys). Tempatnya aku yang nentuin dan bebas makan berapa banyak (well, ketentuan yang terakhir itu aku ngarang sendiri :D).

JUWITA'S BIRTHDAY GIFT #1

Kupon pertama yang aku ambil yaitu JAJAN KULINER. Soalnya itu yang paling memungkinkan dilakukan dalam waktu dekat dibandingkan dua kupon hadiah lainnya yang baru akan aku ambil tahun depan. Akhirnya aku pilih Sushi Tei untuk kulineran bersama suami kali ini. Berangkatlah kami ke kawasan Plaza Senayan. When I saw a lot of sushi in front of my eyes, "Aaaaaaaaakkk sushi!!" (cuma di dalam hati tapinya :D)

Unagi Roll at Sushi Tei

Sebenarnya aku suka sushi, tapi cuma sekedar suka, gak pake banget. Soalnya, makanan ini bukan tipe yang bisa secara rutin dikonsumsi. Tau kenapa? Harganya mahaaaaaalllll hahaha (kata suami, di Jepang memang kisaran segitu juga harganya). Jujur, masalah harga adalah yang utama, jadi lebih baik makannya sesekali aja dan coba bikin di rumah :D. Selain itu, sebenarnya rasa sushi biasa aja walaupun memang sehat dan fresh. Sensasi makannya saja yang unik. Kalo bukan karena dapet hadiah kulineran dari suami dalam rangka ulang tahun, kayaknya kami gak bakalan makan ke sini. Memang, Sushi Tei bisa dikatakan sushi sejuta umat, tapi kayaknya untuk kalangannya saja (you know what I mean). Secara aku anak warung, kedai atau kafe, sekalinya ke restoran pasti dalam rangka shooting atau ditraktir :D (anaknya gratisan).

Suasana dari Sushi Tei ini remang-remang hanya bercahaya layaknya lampu pijar berwarna kecoklatan. Pengunjung diberi dua pilihan untuk menikmati tempat ini dengan sushinya, yakni di atas meja biasa atau duduk di depan deretan sushi yang berjalan otomatis atau kaitenzushi. Pengunjung lumayan banyak saat itu, tapi masih terasa nyaman kok. Kami memilih duduk dengan meja biasa.

Suasana Pengunjung Sushi Tei Plaza Senayan

Suasana kaitenzushi di Sushi Tei Plaza Senayan

Nah, aku agak kalap juga di sini tapi bingung mau pesan yang mana. Biar bisa merasakan semua jenis sushi, maka aku pesan Mixed Roll. Menu ini terdiri dari delapan sushi dengan empat varian sushi, yaitu Baked Salmon Maki, Karaage Roll, Stamina Roll, dan Crispy Roll.

Mixed Roll at Sushi Tei

Mixed Roll at Sushi Tei

Sesuai sama ingredients-nya, Mixed Roll terdiri dari sushi salmon, seaweed/nori, nugget, dan sebagainya. Sama seperti kebanyakan makanan Jepang di Indonesia, rasa dari sushi di Sushi Tei ini sudah disesuaikan dengan lidah masayarakat Indonesia (kecuali untuk sashimi-nya, I don't even want to taste it) yakni sangat berasa. Untuk satu porsi yang terdiri dari delapan sushi, masih kurang buat aku yang laper terus :D. Tapi tidak untuk suami, porsi segitu sudah sangat cukup bagi dia, bahkan kebanyakan! Harganya medium, yakni Rp. 45.000.

Nah, ini dia sushi yang suami aku pesan. Namanya Unagi Roll.

Unagi Roll at Sushi Tei

Unagi Roll at Sushi Tei

Bapak negara at Sushi Tei

Dari namanya udah ketauan kalo ini adalah sushi belut. Aku gak inget isinya apa selain zuccini. Di atas gulungan sushinya ada potongan daging belut yang sudah diberi bumbu dan mungkin dibakar karena terdapat beberapa spot hitam. Tidak lupa dikasih biji wijen putih sebagai pelengkap. Rasanyaaaaa... Lebih enak Unagi Roll daripada Mixed Roll loh! Rasa unagi-nya yang bikin sushi ini berasa, ditambah dalam gigitannya terdapat tekstur karena adanya zuccini tadi. Yang gak enak adalah harganya yang hampir dua kali lipat dari Mixed Roll, yakni Rp. 88.000.

Untuk dessert, dari rumah sudah ancang-ancang mau pesan green tea. Awalnya agak bingung antara mau pesan Matcha Ice Cream atau Nama Matcha Ice Cream. Perbedaannya, Matcha Ice Cream itu berbentuk scoop dan bertekstur creamy, sedangkan Nama Matcha Ice Cream berbentuk balok dan bertektur keras seperti es balok, juga di atasnya dibalut bubuk green tea. Akhirnya aku pilih Nama Matcha Ice Cream karena unik.

Nama Matcha Ice Cream at Sushi Tei

Nama Matcha Ice Cream at Sushi Tei

Nama Matcha Ice Cream at Sushi Tei

Rasanyaaaa... Bikin nyesel udah pesen itu :(. Tidak sesuai dengan ekspektasi. Kekecewaan berawal dari sangat kerasnya es krim tersebut. Satu-satunya cara untuk menikmatinya adalah menunggu sedikit cair. Karena gak sabar pengen mencicipi, aku ambil sedikit green tea di atasnya. Rasanya PAHIT! Itulah kekecewaan kedua aku. Jadi, mending pesan Matcha Ice Cream daripada Nama Matcha Ice Cream ini.

Nama Matcha Ice Cream at Sushi Tei

Setelah es krim mencair, bentuknya jadi gak unik lagi :D. Aku bersyukur ternyata di bagian dalamnya bertekstur creamy. Memang rasanya manis, tapi ternyata rasa dari bubuk green tea yang pahit tersebut masih dominan. Aku mengantisipasinya dengan cara makan selang-seling antara Nama Matcha Ice Cream dengan sushi atau minuman yang aku pesan. Oia, harga dari Nama Matcha Ice Cream ini yakni Rp. 32.000 alias mahal :(.

Minuman yang aku pesan ini namanya Strawberry Frozz Tea. Biasa aja sih, cuma sirup stroberi ditambah teh, potongan buah stroberi dan diberi garnish mint.

Strawberry Frozz Tea at Sushi Tei

Strawberry Frozz Tea at Sushi Tei

Rasanya dominan teh, rasa stroberi baru terasa mencolok saat kita makan potongan buahnya. Dan lagi-lagi, ada rasa pahitnya walaupun sedikit, entah itu karena tehnya apa karena mint. Dengan harga Rp. 20.000 lebih baik kamu beli teh botol lima ribuan aja guys :D.

Makan sushi udah, makan dessert dan minuman juga udah. Tapi aku masih laper hahaha karena memang ketika datang ke Sushi Tei aku dalam keadaan laper banget. Akhirnya aku dan suami memilih berpindah tempat duduk ke kaitenzushi buat makan sushi lagi.

But I can't hardly control myself, Yotsuba :(
Source: http://yotsuba-and-reactions.tumblr.com/post/75455895957

Di sini aku malah tambah bingung mau ngambil sushi yang mana soalnya banyak pilihan. Jadi, di kaitenzushi ini tersedia beragam sushi yang disimpan dalam piring kecil dan berwarna-warni. Setiap warna memiliki harga yang berbeda. Porsinya juga maksimal terdiri dari empat sushi.

Bingung milih sushi yang mana at Sushi Tei

Kaitenzushi-nya Sushi Tei

Lobster di kaitenzushi Sushi Tei

Setelah merenung, akhirnya aku memilih sushi dari piring berwarna pink berisi dua buah sushi. Karena di kaitenzushi ini setiap menunya tidak diberi nama, maka berdasarkan website Sushi Tei, sushi ini bernama Salmon Mentai Sushi.

Salmon Mentai Sushi at Sushi Tei

Salmon Mentai Sushi ini merupakan cooked salmon with cod roe atau salmon dengan telur ikan cod. Berdasarkan tampilan dan rasa, sekilas mirip keju atau mayonaise dan ternyata ini cod roe. Telur ikan cod ini agak eneg rasanya dan sebagian aku sisihkan. Sushinya sih lumayan lah untuk mengganjel perut yang masih laper. Harga sushi di piring pink adalah Rp. 29.000 (harga yang paling murah di sini).

Me and Salmon Mentai Sushi at Sushi Tei

Sebelum pulang, kami diberi questioner sama waitress-nya. Seperti yang tertera dalam questioner tersebut, pengunjung berkesempatan mendapatkan voucher senilai Rp. 150.000. Ya udah, siapa tau beruntung, kami pun mulai mengisinya. Penilaianku, overall, pelayanannya bagus dan cepat. Mengenai makanannya so-so alias biasa saja tapi tetep enak.

Suami mengisi questioner dari Sushi Tei

Questioner dari Sushi Tei

Di tengah hujan deras Jakarta, kami sangat menikmati our late lunch di Sushi Tei. And thanks hubby for the birthday gift ;). I'm so excited for the the other two gifts. Yeeeaaaayyy! Tunggu cerita selanjutnya yaa guys!

Me and husband at Sushi Tei (maafkan muka suamiku yang begini adanya yaa :D)

#juwisfoodystuff








You Might Also Like

2 comments

  1. 2nd gift pastinya halan2 ke negeri sushi! Yeayyy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahahahaha Aamiin! Tapi kayaknya masih dalam angan-angan.. Mending ke Tanah Suci gueeeeehhh hihihi

      Delete