Makan Murah di Changi Airport Sampe Makan Durian Termahal Seumur Hidup! [Singapore Trip Part 03]
April 11, 2019Heritage Zone Changi Airport |
DAY 3
Hari ketigaaaa!
Kami bakalan lanjutin jalan-jalan dan jajan! Setelah hari kedua capek banget, kami pengen lebih nyelow lagi nih di hari ketiga. Kalo bisa jalan-jalannya gak nyampe malem. Di hari sebelumnya (bisa baca lagi di sini) ada beberapa itinerary yang berubah, nah di hari ketiga lebih berubah lagi ahahah! Contohnya, kami seharusnya ke Merlion Park di hari ketiga, tapi karena satu dan lain hal jadinya ditarik ke hari kedua. Alhasil, pagi ini belum ada agenda. Suami browsing-browsing, akhirnya kami memutuskan pergi ke Singapore Visitor Centre yang ada di Orchard Road (yang memang ada agenda ke sana hari ini).
Transit at City Hall MRT Station |
Dari Stasiun MRT Aljunied dengan 4 pemberhentian, kami tiba di Stasiun MRT City Hall (EW). Transit di jalur North South Line (NS) City Hall, sampei deh di Stasiun MRT Somerset dengan 2 pemberhentian. Singapore Visitor Centre ini letaknya di sebrang Mall 313@Somerset, tempat di mana Stasiun MRT Somerset berada.
Orchard Road |
Singapore Visitor Centre |
Suasana pusat perbelanjaan di Orchard Road |
Pertama kali menginjakkan kaki di Singapore Visitor Centre, rasanya biasa aja ya karena memang fungsinya sebagai pusat informasi turis. Tempatnya gak begitu besar, cenderung kayak ruko kecil. Karena sedang imlek waktu itu jadi banyak ornamen merah yang dipasang, seperti lampion. Ada beberapa dekorasi atau pernak-pernik jadul juga loh kayak telepon yang tombolnya diputer gitu. Unik ya!
Singapore Visitor Centre |
Suasana Singapore Visitor Centre |
Menuju lantai 2, di sepanjang dinding tangga terdapat mural hitam putih. Gak terlalu memperhatikan tentang apa mural tersebut, pokoknya gambar yang mendominasi yaitu rumah dan pepohonan.
Di lantai 2 gedung ini dipakai untuk pemutaran film. Nampak ada video yang diputar melalui proyektor di dinding. Yang unik adalah beberapa karya seni yang jujur tidak terlalu memperhatikan juga apa maksudnya :D karena perhatianku tertuju pada miniatur kuliner Singapore yang dipajang di salah satu dindingnya! Ada kaya toast, dimsum, es kacang, dan lain-lain.
Sebenarnya di beberapa kesempatan ada atraksi yang disuguhkan di sini, contohnya atraksi Barongsai dalam rangka imlek tepat pukul 11.30 LT. Udah lama gak nonton Barongsai sejak bantuin shooting film dokumnter temen jaman kuliah di kawasan pecinan Cibadak, Bandung. Lumayan lah ada hiburan buat Latoe walaupun suara musik Barongsainya kenceeeeeng banget!!
Eh ada 2 boneka besar juga loh (salah satunya boneka babi) yang menyapa pengunjung sambil membagikan permen :D.
Singapore Trip Squad |
Lanjut ke tempat berikutnya yaitu nyari makaaan! Kalo di itinerary sih seharusnya makan di Telok Ayer, tapi berdasarkan info Sheilla, salah satu guide di Singapore Visitor Centre, ada foodcourt di daerah Little India. Jadinya jadwal dipercepat ke Little India!
Dari NS Somerset, transit di NS Dhoby Ghaut, terus naik North East Line (NE) ke Little India. Masing-masing 1 pemberhentian karena memang jaraknya ga begitu jauh. Stasiun MRT Little India ini unik ya, suasana India langsung terasa seperti iklan perhiasan dengan artis Bollywood yang tersebar hampir di seluruh pintu kaca pembatas stasiun. Satu lagi yang membedakan stasiun ini dengan stasiun lainnya, toiletnya agak jorok :(. Ya, beda budaya ya..
Suasana Little India MRT Station |
Jalan beberapa menit dari stasiun, kami tiba di Foodcourt Tekka Centre. Waaaah rame dan gede banget tempat ini! Makanannya mayoritas dari India, Arab, atau daerah tetangganya seperti Sri Lanka. Ya walopun ada juga Chinese Food. Pokoknya comfort food kami di sini ya makanan-makanan tadi biar halal.
Tekka Centre Little India |
Suasana Foodcourt Tekka Centre |
Saya selalu pusing milih menu soalnya harus sharing makanan dengan Latoe. Akhirnya saya pesen Mee Goreng. Eh, ternyata rasanya ada pedesnya, jadinya Latoe ga mau. Langsung keluarin jurus kedua nih, Promina Bubur Tim!
Muka cyapeee :D with Mee Goreng |
Porsinya banyak-banyak! |
Nah, suami pesen makanan Sri Lanka. Porsinya gede banget seperti biasa! Harga makanan di Tekka Centre lumayan murah, minumannya juga berkisar $1.7. Minuman yang aku pilih teteeeep Teh Tarik! Sengaja pesen itu terus soalnya pengen tau perbedaannya and I love Teh Tarik and Thai Tea soooo much!
Sri Lankan Food |
Perut udah kenyang, kami lanjut berjalan menyusuri Little India. Bau dupa pun mendominasi. Hmmm, menurutku kurang menarik tempatnya, apalagi buat aku yang ga niat belanja di sini. Maka dari itu, kami lanjut ke Mustafa Centre aja buat belanja oleh-oleh makanan.
Suasana Little India |
Mangga kuning |
Mustafa Centre ini luaaaaas dan dalemnya padaaaat dengan berbagai makanan dan barang lainnya. Jalan antar lorong sempit persis Top 100 di Batam, jadi hati-hati saling senggol antar pengunjung atau bahkan menjatuhkan barang di display :D. Dari mulai coklat, biskuit, skin care, pernik elektronik macam headset, flashdisk, semua lengkaaaaaaap. Tapi, fokus aku tetep ke makanan :D.
Mustafa Centre |
Mustafa Centre, penuh dengan makanan, dll |
Aku beli beberapa coklat saja buat dimakan di rumah. Andalannya yaitu Milo Cube! Love it!
Perburuan coklat |
Dari Mustafa Centre, sebenernya kami bingung mau ke mana lagi soalnya agenda hari ini udah abis. Buka-buka lagi IG @singaporeguidebook, penasaran juga pengen ke Fort Canning Park. Pengen difoto di area kayak bawah tanah gitu dengan lubang terbuka di atasnya (bingung mendekripsikannya :D). Kayak gini nih.
Sumber: IG @singaporeguidebook |
Kami naik MRT dari Little India ke Stasiun MRT Fort Canning selama 8 pemberhentian. Tepat setelah keluar stasiun, kok sepi banget ya lingkungannya. Kami pun bingung di mana letak tempat instagrammable di Fort Canning Park itu.
Memang sih, kalo baca di IG katanya tempatnya ga mudah ditemui, harus ke dalem lagi. Di sana lagi ada pembangunan ternyata di area depannya. Kami berjalan terus ke area pembangunan dengan alat beratnya. Medannya menanjak! Kami menyerah di beberapa ratus meter saja setelah diliat-liat ga ada apa-apa. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang saja dan istirahat sebelum makan malam.
Setelah istirahat, malam hari kami makan di Makan Corner, tepat sebelah penginapan kami. Senangnya agak nyantei malam itu. Aku memesan Nasi Goreng Bilis lagi, pengen tau bedanya apa dengan yang di Mufiz Restaurant. Latoe mau makan, asal sambil jalan-jalan di pinggir jalan sambil liat bulan :D (sok romantis). Bisa dibilang makanan kami selama di Singapore itu-itu aja :D. Ya ampun, asli deh, jalan-jalan ke negeri orang itu bikin bersyukur hidup di Indonesia. Segala makanan ada di Indonesia dan enak-enak banget! Ga ada yang ngalahin!
Makan Corner @Geylang |
Petualangan kami malam itu gak cuma berhenti di Makan Corner. Jadi, di dekat Stasiun Aljunied itu ada kedai durian pinggir jalan! Sejak hari pertama sudah penasaran pengen nyoba. Berhubung ini malam terakhir di Singapore, ga ada salahnya kita rayakan dengan makan durian!
Kami memilih durian yang harganya bikin nyeseeeeek T.T. Sekilonya kalo ga salah $20 dan kita beli 1 buah dengan total $35 (+ Rp350.000). Mahal bangeeeettt! Seumur-umur belom pernah dah beli durian semahal itu! Makan di Indonesia paling mentok milih yang sekilonya puluhan ribu doank ahahahha, walopun ada beberapa jenis durian yang emang mahal juga sih sekilonya. Tapi, untuk harga segitu not worth it ya dengan rasanya yang cenderung not special. Soalnya udah pernah makan durian enak di Indonesia. Ya, kembali lagi. Namanya juga Singapore yang serba mahal, bahkan air minum aja impor! Maka, (sekali lagi) bersyukur lah tinggal di Indonesia :D.
DAY 4
Penerbangan pulang kami sore banget dan hari terakhir ini ga ada agenda kemana-mana kecuali melihat atraksi di Changi Airport. Itu artinya, hari ini bisa leyeh-leyeh ahahahha! Eitz, tidak semudah itu, soalnya kita harus bawa-bawa koper, gembolan, dan anak bayi aktif Latoe! :D
Setelah sampai di Changi Airport dengan naik MRT, kami mulai tuh hunting beberapa atraksi Changi yang ada di web-nya. Setelah liat Wizarding World of Harry Potter di hari pertama, hari keempat ini kami explore T1 dan T4 aja (atraksi di T2 dan T3 hanya bisa dinikmati kalo kita check in dulu). Agak kecewa sih, tapi ternyata atraksi di T4 juga bagus-bagus loh!
Di T1 kami hanya melihat Kinetic Rain. Keren juga ini.. Butiran-butiran berwarna emas itu melambangkan tetes air hujan. Tetesan-tetesan ini "menari" mengikuti musik. Hihiii, lumayan lah ya.
Kinetic Rain |
Saatnya makan siang!
Etapi, makan di bandara kan mahal-mahal :(.......
Sedangkan, sisa Dollar Singapore kami sudah menipis ahahhaha. Akhirnya suami browsing-browsing. Eh, beneran dapet tempat murah katanya! Yakin? Di mana? Bisa makan kurang dari $5 emang? Ciyuuus?
Yup, di Staff Canteen! Jujur saat itu mikir staff canteen semacam warteg wkwkwkkw apalagi tempatnya di basement! Padahaaaaaalll macam mall foodcourt tapi lebih kecil dan bersih pula! Kantin ini ada di T1 dan T2. Yang kami kunjungin adalah yang di T1. Jadi, untuk menuju tempat ini sebenarnya gampang ya. Cuma, waktu itu kami salah masuk lift apa gimana gitu jadinya muter-muter di basement. Cara mudahnya, dari Departure Hall (yang ada counter check in) patokannya di belakang Row 13. Nah, nanti keliatan deh ada tulisan untuk menuju Staff Canteen. Selanjutnya, naik lift aja ke Basement 1 (B1), nanti langsung keliatan pintu masuk kantinnya. Oia, jangan heran ya kalo makan di sini banyak staf yang pake rompi hijau, ya iyalaaahh kan ini staff canteen :D.
Suasana Staff Canteen |
Menu di sini bervariatif, dari Chinese Food, Indian Food, Malay Food, Thai Food sampe Nasi Padang pun ada loh! Harganya terjangkau banget! Banyak yang di bawah $5. Harga untuk umum dan pegawai beda ya, bedanya sekitar 20%-30%an lah kalo ga salah. Misalnya harga untuk pegawai itu $3.5, nah buat umum bisa $4.5 - $5. Ga masalah lah, yang penting masih murah banget jika dibandingkan makan di resto-restonya Changi Airport. Kami beneran tertolong dengan adanya kantin ini (eh kalo di Bandara Soekarno-Hatta ada juga kah? Di sebelah mananya ya? Ada yang tau?), dengan harga super murah, porsi yang didapat juga banyak!
Suami dan kakak ipar pesen makanan Malay/Indonesia (persis makanan rumahan), adik aku pesen Tomyum yang enaaaak banget, nah giliran aku seperti biasa bingung makan apa. Mau mie dan kari, eh ternyata ga halal. Akhirnya suami yang pesenin makan nasi goreng sayur gitu, ada kacang polong dan jagungnya. Latoe sih masih ogah-ogahan makannya :D. So, buat kamu yang mau jalan-jalan ke Singapore, ga ada salahnya nyobain Staff Canteen ini.
Malay/Indonesia Food |
Lanjut ke T4. Jadi, menuju ke terminal ini harus naik shuttle bus dulu karena lokasinya yang terpisah dari terminal lainnya. Oia, kali ini kami naik Air Asia. Masuk ke T4 sebenarnya tidak ada yang spesial. Setelah check in, baru deeeehh ada beberapa spot yang menarik.
Pertama, ada Petalcloud di deket counter imigrasi (ga sempet foto). Spot selanjutnya adalah Travelling Family yang terbuat dari alumunium dan dibuat pada tahun 2017. Ceritanya tentang orang tua dan anak-anak yang bepergian kayak kita-kita ini :D.
Travelling Family |
Berikutnya ada Steel in Bloom. Area ini penuh dengan bunga-bunga berwarna putih dari steel. Di sekelilingnya juga ada daun dan bunga-bunga asli, ditambah kolam ikan koi.
Steel in Bloom |
Latoe excited dengan ikan koi-nya |
Selanjutnya kami menuju Heritage Zone. Ga sepenuhnya heritage kok di sini, soalnya dikombinasikan dengan karya seni lain yang dijadikan tempat bermain anak gitu. Latoe seneng banget main di sini, selain luas juga banyak atraksi. Salah satunya beberapa menit sekali diputar video mapping "Peranakan Love Story".
"Ruko" di Heritage Zone |
Video Mapping "Peranakan Love Story" |
Sebenarnya "ruko-ruko" di Heritage Zone ini hanya 1 lantai dan dipakai oleh berbagai cafe. Desainnya yang berwarna-warni sudah keliatan menonjol dari kejauhan.
Arena bermain anak di Heritage Zone |
Eh, sudah saatnya kami harus kembali ke Jakarta. Bye Singapore, thanks for this sweet escape :D. See you later!
#juwisfoodystuff
#SingaporeTrip
0 comments