Imah Seniman, Sundanese Resort with Traditional Atmosphere

July 16, 2014

Back to nature. Nampaknya dewasa ini banyak pihak yang mengkampanyekan gerakan cinta alam. Nah, itu pula yang diusung oleh Imah Seniman, resort yang berada di kawasan Sersan Bajuri Bandung. Masakan Sunda mungkin sudah sering foodies cicipi, namun merasakan sajian makanan Sunda di hutan atau "tuang di leuweung" menjadi sensasi tersendiri bagi para pengunjung. Selain udaranya sejuk, juga kita disuguhkan oleh alam hijau dan burung-burung yang beterbangan.Trust me, rasanya bagaikan berada di pelosok negeri yang tak terjamah manusia ;). Di tempat ini, selain tempat makan di alam, juga terdapat bungalow, pemancingan dan spa bagi yang ingin menginap. So romantic.

Imah Seniman yang hijau

Imah Seniman memang didesain senatural mungkin dengan ornamen-ornamen khas Sunda. Hal tersebut terlihat dari bale-bale yang terbuat dari bambu, peralatan masak dan makan yang menggunakan peralatan jaman dulu menggunakan perapian, sampai kepada para pelayan dan kokinya yang menggunakan pakaian khas Sunda seperti kebaya dan iket Sunda dari batik.

Ada hal yang menarik di salah satu bale-bale atau saung, yakni terdapat nyiru atau nampan bambu yang bertuliskan menu tradisional Sunda seperti bandrek, surabi, bajigur, colenak dan lain-lain.

Sundanese Traditional Menus

Di bagian depan Imah Seniman, terdapat papan penunjuk arah yang unik berbahasa Sunda, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi seperti ini :

"Menginap ke kanan.
Makan di sini.
Pemancingan dan Spa ke belakang."

Such an unique concept.

Penunjuk arah berbahasa Sunda

Yang utama di Imah Seniman adalah menu makanannya. Kali ini, sang pemilik Imah Seniman, Bob Doank, yang memasak khusus untuk foodies semua. Nama menunya pun unik, yakni Sop Ikan Kangge Saha (Sup Ikan Untuk Siapa). Bahan-bahannya cukup simple, yaitu ikan nila, bawang merah, jahe, cabe rawit merah, daun bawang, tomat hijau, jamur, garam, merica, kecap asin, tahu, air jeruk nipis, daun jeruk, daun kemangi dan santan. Penyajiannya pun menarik. Sup ikan hanya disajikan di wajan kecil beralaskan daun pisang. Traditional look! And its taste so good and refreshing.


Sop Ikan Kangge Saha

Sop Ikan Kangge Saha ini rasanya segar karena diberi jeruk nipis dan tomat hijau. Sssslllrrrppp! Menu ini juga sehat karena selain menggunakan bahan-bahan fresh seperti ikan nila hasil pancingan langsung dari danau di Imah Seniman, juga terdapat sayuran hijau di dalamnya.

Sop Ikan Kangge Saha

Setelah sajian yang menyegarkan, kini saatnya mencoba menu manis dan sedikit asam. It's dessert time! Yups, Bandung terkenal dengan peuyeum-nya, yaitu sajian singkong yang telah difermentasi sedemikian rupa menjadi sajian manis sedikit asam. Tapi peuyeum yang satu ini berbeda karena diberi sentuhan modern. This is Peuyeum Kaamisan. Bahan-bahannya simple dan mudah ditemui, seperti peuyeum itu sendiri, keju, kismis, kacang almond, karamel dan es krim. Untuk Peuyeum Kaamisan yang pertama caranya mudah. Pertama-tama bakar peuyeum sampai kecoklatan, kemudian taburkan keju, kacang almond dan kismis di atasnya. And, this is for you ;).

Peuyeum Kaamisan

Untuk Peuyeum Kaamisan kedua komposisinya lebih lengkap, yakni siapkan peuyeum (tanpa dibakar) yang telah ditumbuk halus. Kemudian campurkan keju, kismis dan kacang almond, aduk merata. Selanjutnya tambahkan karamel dan susu di atasnya. Hmmm, so yummy! Menu ini bisa dicoba di rumah loh, foodies.

Peuyeum Kaamisan

Menu selanjutnya masih tentang ikan nila. Namun, kali ini bukan berbentuk sup. This is Ikan Saos Nyangigir. Nyangigir dalam bahasa Sunda artinya "menyisi". Yah, apalah maksudnya yang jelas ikan nila ini memakai saus tiram yang soooo yummy. Bahan-bahannya hampir sama seperti menu pertama, namun ditambahkan saus tiram dan kecap bangkok sebagai pelengkap. Tahap pertama, goreng ikan nila terlebih dahulu sebelum disiram olahan saus tiramnya. Rasanya manis, pedas dan sedikit asam. Menggugah selera yaa, foodies.

Ikan Saos Nyangigir

Ikan Saos Nyangigir

Beralih lagi ke dessert. Saatnya membuat cendol yang asli Indonesia. Chef Bob Doank menyiapkan menu cendol yang berbeda dari cendol kebanyakan. Cendol dikombinasikan dengan tape hijau, tape hitam, kue talam dan selasih. Tidak lupa ditambah santan yang menjadi ciri khas cendol beserta air gula merah, es batu, es krim dan pandan. Lengkap dan menyegarkan! Layak dicoba.

Cendol Kabedol

Nah foodies, itu tadi empat menu yang bisa foodies coba di Imah Seniman. Menikmati makanan tadi di pinggir danau dan alam hijau sungguh pengalaman yang menyenangkan. Apalagi ditemani someone special yang akan menambah kesan romantis saat berkunjung ke sini :p.

Menikmati makanan di pinggir danau Imah Seniman

Oia foodies, di sini kita juga dapat menaiki perahu berkeliling danau di pinggir bungalow sambil memberi makan ikan-ikan di dalam danau. Sekali foodies berkunjung ke tempat ini, dijamin akan betah serasa di rumah sendiri ;).

Berperahu di danau Imah Seniman

You Might Also Like

1 comments