RUMAH KUBUS UNIK DI ROTTERDAM, BELANDA
September 07, 2020Setelah jalan-jalan ke Arnhem, kali ini kami explore dua kota sekaligus. Yups, Rotterdam dan Delft! Excited banget waktu suami bilang kami bakalan ke Delft. Hah? Mau ngapain? Oh ternyata ada pertandingan bola. Hmmm.. Ok deh, aku mah seneng-seneng aja asal bisa jalan-jalan :). Suami juga nawarin buat sekalian main ke Rotterdam yang jaraknya dekat dengan Delft. Kebetulan main bolanya dimulai pukul 5 sore, jadi kami punya waktu dari siang buat jalan-jalan dulu. Seketika aku browsing lah destinasi wisata apa yang ingin kami kunjungi.
Destinasi di Rotterdam sudah di dapat sehari sebelumnya (sebagai bocoran, kami bakalan mengunjungi beberapa bangunan ikonik Rotterdam). Besoknya, tanggal 22 Agustus 2020 siang, kami berangkat dari rumah sekitar pukul 10.40 LT. Maklum, nunggu Latoe bangun yang agak PR gais ahahha.
Oia, kali ini agak spesial. Kami sengaja memakai baju berbahan Tenun Troso yang dikirim dari adik ipar aku :). Dalam rangka masih suasana 17 Agustus nih guys hihii.
Foto dulu di jalan walau tak sempurna :) |
Seperti biasa, dari rumah kami jalan kaki ke Wageningen Bus Station selama 7 - 10 menit. Dari sini, kami naik bus menuju Ede-Wageningen Station buat naik kereta jurusan Schiphol Airport dan transit di Utrecht Centraal. Di sini kami naik kereta lagi tujuan akhir Rotterdam Centraal.
Perjalanan menuju Utrecht Centraal |
Transit di Utrecht Centraal |
Perjalanan menuju Rotterdam Centraal |
Pertama kali menginjakan kaki di Rotterdam Centraal aja aku tuh udah amazed. Besar dan luas banget! Kalo di Indonesia udah standar bandara kali ya :D. Di sini semua terintegrasi dengan baik. Dari kereta antarkota (Intercity), sampe kereta dalam kotanya (Sprinter). Alhamdulillah, kemarin nyobain dua-duanya.
Seru banget! Kami langganan kereta weekend gratis, jadi ga usah bayar ongkos kereta ya! Kalo harus bayar sih lumayan juga dengan rute Wageningen-Rotterdam-Delft-
Suasana Rotterdam Centraal |
Jadi, apa tujuan pertama kami di Rotterdam? Yups, rumah kubus!
Menunggu Sprinter |
Sprinternya sudah tiba |
Perjalanan menuju Rotterdam Blaak |
Suasana Rotterdam Blaak Station |
Rumah Kubus ini sebenarnya bukan hanya sekedar arsitektur unik, namun memang ditempati seperti komplek rumah pada umumnya. Baru ngeuh ketika kami berteduh di salah satu rumah kubus, eh ada yang negur dari lantai 3 yang menyuruh kami pergi wkwkwk. Mungkin berisik kali ya soalnya kami sambil ngobrol :D.
Latoe in action :) |
Memang, tempat ini jadi daya tarik wisatawan. Di dalamnya selain sebagai tempat tinggal, juga mereka ubah jadi cafe, hotel, tempat jualan suvenir, dan terdapat satu rumah yang dibuka untuk umum. Jadi, kami bisa masuk! Yeeaay! Biaya masuknya €3 per orang (anak di bawah 6 tahun gratis). Asik banget bisa "tinggal" di sini beberapa menit ahahaha.
Foto keluarga di Rumah Kubus :) |
Dari kejauhan udah penasaran kayak apa di dalam Rumah Kubus yang miring-miring ini. Ternyata, tempatnya lumayan cozy loh! Rumah 3 lantai ini tetap datar kok :D (sebenarnya total 5 lantai, tapi rumahnya cuma 3 lantai. Yang 2 lantai itu lantai dasar entah buat apa). Cuma memang dindingnya agak miring sekitar 45°. Aku malahan jadi pengen punya rumah kayak gini. Gak ngebosenin jadinya. Definisi rumah minimalis tapi difungsikan maksimal. Hasil browsing nih, Rumah Kubus ini buah karya Piet Blom yang dibangun pada tahun 1978 - 1984.
Awalnya kami ditawari mbak-mbak cantik sebagai penjaganya di luar untuk masuk. Tidak lupa sebelum masuk pake hand sanitizer dulu yang sudah disiapkan ya!
Mbak-mbak cantik penjaga showroom |
Pake hand sanitizer dulu sebelum masuk |
Counter pembayaran |
Kayak apa di dalamnya? Penasaran juga kan? Mari kita masuk!
Di dalamnya ya seperti layaknya rumah. Ada dapur, kamar tidur, kamar mandi, dan ruang keluarga. Plus, ada ruangan di lantai paling atas buat nongkrong cantik :). Asik banget pokoknya! Jenius banget yang bikin arsitektur ini. Dari atas, kita bahkan bisa liat jalan tepat di bawah kita. Ga serem kok jadinya, malah ya unik aja gitu :).
Suasana Lantai 1 Rumah Kubus
Suasana ruang tamu |
Dapur |
Jendela dan dinding miring 45° |
Suasana Lantai 2 Rumah Kubus
Ruang kerja |
Koleksi buku dan action figure pemiliknya |
Tempat tidur |
Ngaca dulu :) |
Suasana Lantai 3 Rumah Kubus
Tangga menuju lantai 3 |
Tempat nongkrong asik |
Atap artistik |
Oia, showroom ini sebenarnya ditempatin juga loh sama pemiliknya. Namun, di jam-jam tertentu memang dikhususkan untuk pengunjung. Mungkin saat pemiliknya kerja kali ya dibukanya hihii. Seneng banget bisa "tinggal" sekejap alias experiencing Rumah Kubus ini. Such an unique and outstanding architecture.
Ga lupa kami mengunjungi toko suvenir buat beli magnet Rotterdam. Wajib hukumnya beli signature magnet kalo mengunjungi suatu tempat buat dipajang di kulkas pastinya hihii.
Magnet yang kami beli |
Untuk keluar dari area dalam Rumah Kubus, kami melewati sebuah restoran dengan pemandangan Old Port atau Pelabuhan Lama Rotterdam. Nampak beberapa perahu bersandar di pinggir pelabuhan.
Mau difoto malah riweuh sama Latoe :D |
Lanjut ke bangunan ikonik selanjutnya yuk!
Depot ini sebenarnya masih dibangun dan baru akan dibuka pada tahun 2021 mendatang. Begitu pun dengan museumnya yang masih direnovasi (bangunan coklat di sebelahnya). Kayaknya kalo udah dibuka mesti ke sini lagi deh ya :). Seru juga bisa ngaca di kaca segede gaban hihii.
Sekarang giliran ritual wajib kami nih! Yaaaasss, piknik! Aahahhaha. As you can see, kami selalu bekal makanan dari rumah kalo jalan-jalan. Menunya sederhana, cuma nasi, tempe orek kacang panjang, dan bakwan alias bala-bala. Cemilannya kami bawa kroket dan bitterballen.
Tempat piknik kami |
Perbekalan :) |
Hari itu anginnya kencang banget! Alhasil kami makan sambil kedinginan dan sibuk nutupin makanan takut kena debu yang dibawa angin :D. Eh tapi seru juga loh piknik di depan kaca gede! Latoe pun ikutan makan tempe orek, yeeaaaay!
Udah kenyang, kami bergegas kembali ke Rotterdam Centraal. Kali ini kami ga naik bus, tapi untuk pertama kalinya kami naik tram! Yeeaaaay! Kami naik dari Eendrachtsplein Tram Station dengan tram nomor 7 tujuan akhir Woodestein. Tram ini terdiri dari 5 rangkaian, tapi setiap rangkaiannya ga panjang kok. Pas kami naik, eh ada anjing yang ikut naik sama pemiliknya. Wah, rupanya binatang boleh naik tram ya di sini :). Agak kaget juga sih awalnya hihii.
Pertama kali naik tram |
Sekitar 5 menit kemudian, kami tiba di Rotterdam Centraal. Lagi-lagi, kami disambut hujan. Akhirnya kami neduh sejenak di Rotterdam Centraal Tram Station yang lokasinya tepat di depan Rotterdam Centraal-nya.
Dikarenakan dingin, akhirnya kami memberanikan diri nyebrang. Sampailah kami di Rotterdam Centraal dan langsung isi saldo. Kemarin ada sedikit masalah sama subsciption kereta aku, jadi semuanya malah bayar hihii. Untungnya masih bisa full refund dengan mudah via chat facebook. Waaaw, makasih NS!
Dari sini kami naik sprinter lagi nih ke Delft. Tapi, ceritanya di blog selanjutnya ya! Yang pasti ga kalah seru, soalnya ada pertandingan persahabatan antar pelajar Indonesia. Asik kan?
Makasih ya udah sempetin baca blog aku, semoga bermanfaat ya! See ya! :)
#Juwisfodystuff
#RotterdamTrip
#JuwitaEuropeTrip
0 comments